Setahu
gue, manusia itu pasti punya dua sisi dalam hidupnya, maksudnya begini. Kadang
kita bisa suka banget sama sesuatu. Tapi di lain sisi, kita juga bisa benci
banget.
Sederhananya
begini deh, gue dulu suka banget kepiting, tapi, setelah pernah dijepit sama
capit kepiting rajungan (jenis kepiting gede nih), gue jadi benci sekali sama
binatang ini.
Sisi
kebencian secara psikis ini ternyata berpengaruh juga ke fisik. Setelah lama
nggak makan kepiting, gue pun mencoba untuk melawan rasa takut ini. Gue coba
makan kepiting lagi. Anehnya, tubuh gue menolak memakan daging kepiting ini,
gue kaya pusing, terus muncul bentol-bentol gitu di daerah tangan dan leher
setelah memakannya.
Tolong
ya, yang di leher itu murni bentol akibat kepiting, bukan bekas cupangan, tolong!
Semua
yang mengandung kata ‘akhir’ itu seperti kartu joker dalam permainan kartu.
Bisa menguntungkan bisa pula merugikan. Simpelnya, bisa jadi menyenagkan bisa
juga jadi menyebalkan. Misalnya:
Puasa
hari terakhir = menyenangkan, karena dekat dengan lebaran.
UAS
hari terakhir = menyenangkan, karena setelah itu libur panjang.
UAS
hari terakhir di semester 6 = nah, kalo yang ini jatohnya ditengah-tengah.
Senang karena akhirnya liburan panjang. Sedih juga karena setelah libur harus mikirin judul skripsi *nangis*
Hari
akhir buat gue itu bukan soal kiamat doang. Kalo kata agama gue ada kiamat
kecil ada juga kiamat gede. Yang kecil itu contohnya kejadian-kejadian
sehari-hari aja.
Hari
ini gue nggak bikin tutorial dulu, nggak ngelanjutin postingan sebelumnya juga
atau membuat postingan motivasi yang isi sesungguhnya adalah perusakan moral
bangsa secara masal. Lagi pengin cerita biasa aja, soal kegiatan gue yang
biasanya nggak menarik, yang mau close tab sekarang boleh, buang-buang waktu
itu kegiatan penuh dosa, loh.
Akhir-akhir
ini gue lagi suka sendirian, kemana-mana pokoknya penginnya sendirian, nggak
tau kenapa, kerisis me time
sepertinya. Kebiasaan ini terjadi setelah beberapa minggu sebelumnya dosen gue
cerita soal profesi dia sebelum jadi dosen. Iya, jadi mahasiswa.
Dosen
ini masih muda, dia alumni kampus gue juga. Nggak banyak sebenarnya yang dia
sampaikan, intinya dia bilang begini:
“Deal
ya ini, hari Sabtu 10 September berangkat, hari Minggunya pulang.”
“iya,
deal wess”
“budal
wes”
MAIN DEAL AJA, MAIN
BUDAL AJA. URUNAN DULU WOYY.
Setelah selesai
cerita soal liburan gue ke batu bekung, anak-anak kelas gue jadi pengin liburan
juga. Karena udah semester 5 kayaknya lebih enak liburan pake mobil aja. Udah
capek soalnya kalo pake motor.
Maka, sudah diputuskan,
10 September kita akan camping di Pantai Sendiki. Setelah menentukan lokasi,
sekarang gue dan anak-anak sekelas akan memastikan siapa aja yang bisa ikut dan
siapa yang akan dimusuhin (karena nggak ikut).
Problem
setiap anak-anak di masa yang sudah injury time ( transisi dari anak-anak
menuju remaja pemula) pastilah nggak jauh-jauh dari yang namanya jatuh cinta,
patah hati, pacaran, balikan, uttaran. Setiap remaja pemula bahkan remaja lapuk
punya masalah yang pastinya berbeda-beda.
Kebanyakan
dari kita, jika sudah patah hati dan bubaran dengan pacar, pasti pengin
cepat-cepat melupakannya. Seperti kegiatan melupakan mantan itu adalah hal
wajib yang harus dilakukan kalau sudah putus.
Padahal
nggak selalu begitu. Nggak semua orang mau langsung melupakan mantannya begitu
baru putus. Bisa aja malah sebaliknya. Sebelum menulis postingan ini gue sempat
melakukan survey kecil-kecilan prihal perbandingan antara yang dilakukan
mayoritas orang ketika baru putus dengan pacarnya.