MULAILAH TERTAWA SEBELUM KALIAN PUBER

DKV - F 2014 Goes To Jatim Park 1

Kamis kemarin (19-03-2015), gue dan temen-temen kampus liburan ke jatim park 1. Beginilah kuliah anak desain, kalo bête dan jenuh sama kuliah, ya kita liburan.

Hmmm, sebenarnya gak gitu juga sih. Kebetulan aja minggu ini jam kuliah agak longar, lebih tepatnya tugas-tugas kuliah agak minim. Karena dua mata kuliah yang bobotnya 3 sks pada nggak masuk diminggu sebelumnya. Jadilah kita memanfaatkan mukjizat yang langka ini untuk liburan.

Waktu lagi ngumpul ngomongin mau ke jatim park 1, yang nimbrung banyak. Kenyataanya begitu tiba hari-H yang ikut gak sebanyak di awal. Biasalah, dalam setiap perkumpulan selalu ada mereka-mereka yang hanya semangat dibagian ngomongin mau kemana ? kapan ? sama siapa aja?  Kemudian berakhir dengan wacana tanpa kabar. Ada,banyak

Hari-H tiba, planning-nya kita ngumpul di rumah Dennaya jam 7 pagi. Pokoknya jam 7 pagi semua sudah harus sampai di rumah dennaya, harus, kalo nggak Kak Seto Marah, mau.

Yang paling bikin kesel sama acara jalan-jalan adalah, selalu ada 1 atau 2 orang yang nggak tau tempat buat ngumpul, kemudian ngajak kesana bareng, kemudian dia telat bangun dan kita yang nungguin dia, kan bajingan.

Dalam kasus gue kemarin, gue menunggu dua orang biadab, si boyband Kevin dan si gondrong Iza.

“kalo mau bareng tunggu depan polinema”
“yaaa, siip”
Begitu gue dan Bayu sampai Polinema, mereka ngak ada. Rasa kesal gue undah muncul 20% nih.
“dimana woy??? Gue udah di depan Polinema nyet, cepetan”
“bentar bro, isi bensin dulu”

Gak gue bales, males gue ladenin, bikin emosi plus bikin abis pulsa aja.

15 menit berlalu dan tidak ada indikasi kemunculan mereka, gue makin kesel, akhirnya gue mengalah dan sms mereka lagi.

“cukk, dimana cukk, cepetan kampret, lo isi bensin dimana sih? Di Kamerun.”

Bangkenya, sms gue di biarin. Sekarang kadar emosi gue udah meningkat jadi 40%
Lain yang ditunggu lain yang datang. Dari belakang gue muncul seseorang berjaket hitam, bermotor putih dan bermasker motif tengkorak. Gue piker dia adalah tukang begal, ternyata anak salah gaul ini adalh Hildan.

Setelah tos-tosan dan basa-basi nggak penting, Hildan membuka obrolan dengan bertanya,
“Bawa jas ujan san?”

“Ngggg,,,nggak, punya gue hilang di rampas tukang begal tak-ber-akhlak, yeeekali”

Hildan diem mendengar jawaban gue, kemudian nggak berapa lama dia bilang,

“aku balik ke kos dulu dah, ngambil jas ujan, tungguin yaw”

10 menit setelah hildan putar balik kembali ke kosnya, munculah Kevin dan Idza, yaappp selesai nunggu dua orang jahanam ini, sekarang gue harus menunggu seorang tukang begal yang takut sama air hujan, dan pulang kembali ke kosnya untuk ngambil jas ujan.

“eek banget, ini kenapa malah jadi acara tunggu menunggu sih” gue ngomel sendiri dalem hati.

Entah berapa menit gue nunggu Hildan, karena gue udah males mengkalkulasikannya lagi. Kami ber 5 segera otw menuju rumah Dennaya, sebelumnya sudah ada Affan yang menunggu di sebuah gapura besar.

Affan adalah kartu AS kami untuk pergi kerumah Dennaya, karena diantara kami semua hanya Affan yang tau rute menuju rumah Dennaya.

Affan udah mirip sama kartu Angel dalam game line get rich. Sangat berguna dalam keadaan apapun, bedanya kalau angel artinya adalah malaikat, sangat tidak mecing dengan affan yang mukanya lebih mirip buto ijo gagal diet.

Singkat cerita, begitu sampai dirumah Dennaya, kita langsung disambut dengan beberapa teman cewe yang udah sampai disana duluan.

Sambil makan gorengan dan minum teh anget, gue dan yang lain saling ngobrol unyu buat membunuh kebosanan.

“Ayo dah berangkat, mau nunggu apa lagi?”
“Bentar, masih nunggu Aden, belum bangun nih dia”

Masyaallah, ternyata begitu sampai rumah Dennaya kita nggak langsung pergi menuju jatim park 1. Melainkan nunggu 1 orang temen gue lagi, si Aden.

Semua orang nelfon dia, bbm dia, nge-line dia, tapi nggak ada yang balas. Biadab memang anak ini.

Karena kita sangat setia kawan, kami harus meletakan asas persahabatan diatas kepentingan pribadi. Maka, dengan segala kerendahan hati dan jiwa, kami meninggalkan Aden dan pergi ke Jatim Park 1 duluan.

Bodo amatlah sama dia, paling nanti juga nyusul, gue dan semua teman-teman yang lain berpendapat demikian.

Baru aja kita sampai di parkiran Jatim Park 1, tiba-tiba aden dan Sapi’I sampai juga.

“tuh kan, beneran nyusul mereka, untung kita duluan, kalo tetep keukeh nungguin dua anak binal ini, nggak jadi kita liburannya”

Gue lupa berapa jumlah kami saat itu, intinya, setelah selesai parkir motor, kami langsung ngebirit menuju WC, karena kota batu pagi itu dingin banget, ditambah tadi pagi abis ujan, dinginnya jadi double, di tambah lagi sikap gebetan yang nggak pernah peka, jadilah combo dingin. Kejam lah.

Karena wc cewe dan cowo berbeda *yaiyalah* maka, kami para cowo memerintahkan para cewe ini untuk segera pipis dan ngantri beli tiket, sementara para cowo sibuk bermain pedang-pedangan.

Para cewe telah selesai mengatre tiket dan para lelaki juga udah puas main pedang-pedangannya. Kita langsung masuk dengan brutal. Jika normalnya masuk ke area wisata adalah dengan susunan tertib dan rapi, berbeda dengan kita. Kita langsung bergerombol dan berjubel masuk, desak-desakan. Pokoknya nggak tau aturan, binal semua.

Gue rade bête dengan wahana yang berbau pengetahuan di awal gerbang. Gue kesini bukan buat belajar susunan planet dalam tata surya. GUE MAU LIBURANNN.


Ntahlah ini eksperimen apa,,,


Maka dengan segala kesotoyan, kita langsung menuju ke wahana permainan yang memacu adrenalin, sebelum kesana kita ngelewati miniature candi-candi dan bangunan pra sejarah kayak gini.

Peninggalan Pra Sejarah Yag wajib Di lestarikan gays.


Wahana pertama yang gue naikin adalah…….anjirrr, kirain wahana ini wahana banci, ternaya puterannya cepet banget pala gue berasa pindah ke udel, pusing banget.

Next wahana kita naik kora-kora. Kesalahan tergoblok yang gue lakukan waktu naik wahana ini adalah gue dan Kevin memilih duduk di deretan paling belakang. Pusingnya double-double. Selesai naik wahana ini kami pun muntah berjamaah. Dan tetap di antara semua yang muntah, gue lah yang paling lemah.

Jangan pernah naik wahana ini...dan duduk di paling belakang, jangan


Semenjak itu gue membuat ikrar untuk gak naik wahana kayak gini lagi. Ampun dah.

Untuk menghilangkan rasa pusing, kita memilih untuk gan naik wahana ekstream dulu. Rumah hantu adalah wahana yang pas untuk menetralisir daya seimbang tubuh.

Antrean menuju rumah hantu ini udah kaya antre BLT, puanjanggggg banget dan berlika-liku.

Senyum bahagia sebelum ketemu hantu.


Masuk rumah hantu nggak ada yang istimewa, gelap dan gitu-gitu aja, wahana ini cocok sekali di coba jika kalian mengajak pacar, karena tempatnya gelap dan lembab, ya pas lah pokoknya buat yang mau IYKWIM.

Dari rumah hantu kita move on ke wahana yang agak serem lagi, namanya Spinning Coaster semacam roller coaster versi mini, tapi tetep aja walaupun mini wahana ini menakutkan. Gue lebih banyak diam dari pada melihat kebawah waktu naik ini. Satu pelajaran yang bisa gue petik dari wahana ini adalah

“kamu akan ingat selalu dengan tuhan dan segala dosa yang pernah diperbuat”


senyum aja dulu san, abis ini kamu akan MUNTAHH


Selesai dari wahana pengingat tuhan ini, anak-anak pada keranjingan mau naik tornado, gue cuman duduk dan pura-pura nggak denger dengan apa yang mereka bicarakan.

“ayo tornado, ayooo”
“ayo dahh, tinggal nambah 5 orang lagi bisa ini”

Gue cuman diem sambil minum milo dingin yang gue beli dengan harga 15 ribu, mahal banget nyet, kampret.

Anak-anak yang lain masih keukeh mau naik tornado, dan gue juga tetap keukeh nggak mau ikutan, bisa mati muda gue kalo dipaksa naik wahana gila kaya gitu.

Mungkin diantara temen-temen ini hanya gue yang organ limfa nya masih normal, masih bisa merasa pengin muntah kalo perutnya terguncang-guncang. Yang lain organ limfanya udah pada rusak, yakin gue.

Setelah dipaksa berkali-kali, gue tetap berdiri kokoh diatas pendirian gue, yaitu nggak bakal naik dan mati dengan keringat berkucur darah. Terima kasih banyak.


Calon remaja yang akan mati muda.


Selesai main ini kita naik wahana santai lagi, yaitu boom-boom-car. Ntahlah apa namanya, intinya waktu gue masih kecil gue nyebutnya gitu.

Dari sana kita break dulu solat, duduk-duduk bentar kemudian cari tempat makan dan pulang.


Gondrong ganteng.

Di Foto ini muka gue katanya kek cewe? masa sih


Ohh iya, di pintu keluar gue ketemu dengan orang-orang yang jualan tanaman bonsai gitu, akhirnya setelah nanya-nanya soal ribet gak ngerawat bonsai dan tetek bengeknya, gue Bayu dan Aden pulang dengan membawa bonsai di tangan.

Biadabnya temen-temen gue adalah, waktu parkir motor, motor gue paling ujung, jadi begitu mereka semua sudah keluar gue kehilangan jejek. Gue terpisah dari rombongan. Dan dasar temen-temen gue kek setan semua satu orang pun nomor hp nya gak ada yang bisa di hubungin, biji emang.

Ahhh liburan, aku rindu kalian.

Sekarang udah jadwalnya masuk kuliah lagi, ini adalah cerita lama yang baru sempat keposting di waktu injury time liburan semester 2 udah selesai. Sekarang gue udah masuk semester 3. Doakan semuanya lancar ya gays. IPK nggak usah ditanya nanti gue sedih. Baayyy ^^

5 KOMENTAR

  1. Patung peninggalan sejarahnya gitu amat..

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah, karena 'gitu amat' lah, makanya patung itu pantas masuk ke blog ini.

      Delete
  2. Belom kesampean ke Jatim park :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya di sampaikan atuh, macem perasaan aja, gak kesampean, ntar di ambil orang loh

      Delete
  3. Merdekaaaaaaaaaa. Sekali merdeka tetap merdeka. Hari kemarin tepatnya 17 Agustus 2015 Seluruh Warga Indonesia memperingati HUT RI yang ye 70tahun. Semoga Indonesia ini semakin maju dan berkembang. Terima kasih para pahlawan yang sudah berjuang. || https://goo.gl/I5WCU8 || https://goo.gl/zSFz8Z || https://goo.gl/x90KdY || https://goo.gl/IKFJax || https://goo.gl/hxTAQe || https://goo.gl/sDh7Dm ||

    ReplyDelete

Terima Kasih buat kalian yang udah mau ninggalin komentar. Nggak perlu nyepam atau tebar link buat dapat feedback dari gue. Cukup rajin kasih komentar gue pasti bakal kasih feedback balik. Kalian senang gue juga Senang, double deh senangnya ^^

Yang Ngetik -@Ichsanrmdhni