Buat kalian yang
tinggal di Samarinda dan sering melewati jalan Ir. Djuanda, pasti banyak dari
kita yang mulai menyadari bahwa JUFFE atau Juanda Food Festival sudah tidak
ada lagi.
Nah, itu juga yang
gue rasain waktu pertama nyampe Samarinda, setelah lelah berjibaku dengan
segala tugas dan ujian di Malang.
Pertama nyampe di
café ini kita langsung disambut dengan desain yang hommy banget. Design
interiornya bikin kita nyaman dan betah buat berlama-lama disini. Walaupun
terkesan outdoor tapi café ini membawa suasana hommy yang kuat banget.
Apa yang melintas
diotak, ketika kata ‘terlambat’ muncul di hadapan.
Kecewa
kah ?
Menyesal
kah ?
Atau
malah kombo keduanya.
Rasanya seperti tak
ada lagi kupu-kupu yang berterbangan diperut. Mungkin ada binatang lain yang
sedang memporak-porandakan perut ini. Bisa kutu bisa pula komodo.
Waktu semester satu
dulu, gue dan teman-teman pernah membuat sebuah box kayu untuk tugas kampus. Tugasnya
adalah menyambungkan kayu-kayu yang menjadi bahan utamanya dengan paku.
Saat temen gue
mencoba untuk menyambungkan kayu yang satu dengan yang lain menggunakan paku,
dia tidak berhasil, pakunya bengkok dan hanya menghasilkan lubang.
Kemudian dia mencoba
lagi untuk memasukan paku yang berbeda melalui lubang yang sama tadi, berharap
pakunya bisa tembus dan menyambungkan kedua kayu yang terpisah tadi, dan
ternyata dia berhasil, kayu yang tadinya terpisah sekarang sudah menyatu.
Gue jadi berfikir,
ternyata menancakpan paku yang berbeda dilubang yang sama bisa berhasil. Mungkin
kasus ini bisa dipratikan dalam masalah percintaan.