Gue tadi nggak kuliah
pagi. Nggak tau kenapa perasaan gue males aja hari ini untuk bangun jam 7 dan
berangkat ngampus. Jadinya gue memilih untuk melanjutkan tidur dan bangun jam
11 siang. Ia gue ngebo. Masalah?
Sebenarnya jam 1 lewat 10
nanti ada mata kuliah lain yang harus gue ikutin. Tapi, nggak tau kenapa
perasaan gue berkata:
MENDING LANJUT TIDUR AJA.
Karena gue percaya sebuah
quote dari filsuf terkenal yang berkata: jika kamu tidak tahu harus percaya
kepada pendeta atau pendusta, maka percayalah pada perasaan mu sendiri.
Gue pun memilih kembali
tidur. Karena gue sangat percaya dengan perasaan ini. Jam 11 gue bangun lalu
lanjut tidur. Jam 1 gue kebangun buat pipis. Mengecek hape. And you know what? DOSENNYA NGGAK MASUK.
Perasaan memang nggak
pernah salah.
Itulah alasan kenapa jangan pernah menyakiti perasaan orang lain. Kalau kalian menyakiti perasaan orang lain. Kasihan mereka. Pada siapa lagi mereka akan percaya. Pada siapa lagi mereka akan mengadu. Karena alasan untuk hidup sudah hilang. Sudah rusak. Sudah kalian sakiti.
Waktu kebangun jam 12
siang itu gue menyadari satu hal.
ANJIR, UDAH SEMESTER 6.
GUE HARUS MAGANG DI MANA YA ALLAH :(
Random banget memang. Gue
sampe sedih sendiri. Ini gue bentar lagi harus nyari tempat magang tapi
portfolio aja belum bikin. Mau magang ke mana juga nggak tau? Mau ke perushaan
mana juga nggak tau? Mau-maunya percaya sama kalimat ‘kita cuman temenan, kok’.
Ada beberapa perusahaan.
Emmm bukan perusahaan juga sih, anak-anak kelas gue lebih suka menyebutnya
‘studio’. Yha, beberapa studio yang udah gue targetin.
Karena magang ini akan
berpengaruh sekali dengan skill dan kesukaan serta spesialisasi gue. Maka gue
nggak boleh salah pilih studio. Ada banyak jenis studio untuk anak desain.
Studio komik, animasi, illustrasi,
photography, videography, branding, pokoknya banyak. Nah, kalo gue lagi ngaca
dan bertanya kepada diri sendiri. Sebenarnya gue maunya ke mana sih ? gue
nyamannya di mana sih ? gue kok bisa sih di tinggalin dengan alasan ‘aku mau
fokus pendidikan dulu’.
Gue mungkin menjawab. GUE
NGGAK BISA APA-APA.
Goblok. Ya enggaklah. Gue
percaya dengan kemampuan yang gue miliki. Pertama gue suka layout, kedua gue
suka branding, ketiga gue suka typography.
Melihat dan mengukur dari
minat yang gue suka. Sepertinya gue cocok di studio branding. Membuat layout
dan melakukan rebranding pada sebuah perusahaan.
Untuk photography dan
videography sebenarnya gue suka dan bisa juga. Nah, ini gue jelaskan sedikit ‘bisa’
itu penting. Karena dalam dunia desain suka aja belum cukup. Percuma kalo
idenya luar biasa keren tapi eksekusinya cemen. Yha, dunia desain memang kejam
teman-teman.
Untuk di dunia profesional
memang ada orang yang kerjanya hanya berfikir dan mengajukan konsep. Kemudian
yang mengerjakannya adalah orang lain atau biasa disebut ‘tukang desain’.
Sayangnya hal itu tidak
berlaku di dunia pendidikan teman-teman. Saat kuliah, semua dilakukan sendiri.
Brainstorming sendiri, mencari data sendiri, eksekusi pun sendiri.
Makanya. Jangan pernah
menyamakan pekerjaan orang yang lagi kerja profesional dengan orang yang lagi
menempuh pendidikan. Banyak hal berbeda yang kadang suka kita lupakan dan
kesampingkan begitu saja, ceilah.
Untuk masuk ke photography
dan videography minimal kita sendiri punya alat-alat untuk menunjang proses
kreatif yang akan dikerjakan. Minimal punya kamera dan PC super lah ya.
Sementara gue ?
Gue punyanya cuman daki
dan dosa. Sudah jelas bahwa dua hal ini sangat tidak berguna dalam dunia
photography apalagi videography.
Maka dari itu gue hanya
fokus mencari studio brand. Setelah
mengetahui bidang apa yang gue pilih. Selanjutnya muncul masalah baru.
STUDIO BRANDING APA?
Ada banyak studio branding
di Indonesia bahkan di dunia. Cuman gue nggak tahu dari sekian banyak itu
studio mana aja yang menerima internship/magang. Gue udah coba nanya lewat email
beberapa perusahaan yang cukup membuat gue tertarik tapi mereka nggak
mencantumkan opsi career/internship di
sana.
Bahkan sampai sekarang
nggak ada stau pun perusahaan yang mau membalas email gue itu. Ya mungkin
karena pertanyaannya nggak penting juga kali ya. Kayaknya gue harus langsung
bikin portfolio dan mengirimkannya langsung tanpa harus nanya.
Perkenalkan, nama saya
Ichsan ramdahani, saya dari Univ xxxxxx ingin bertanya.
Apakah di tempat ini
menerima mahasiswa magang. Jika menerima apa kah syarat-syarat yang dibutuhkan?
Terima kasih.
Sepertinya jangankan
dibalas. Dibuka aja mungkin nggak. Langsung didrag menuju ikon tong sampah.
Agak pusing juga dengan
urusan magang ini. Sepertinya kampus gue agak kebolak-balik menentukan
penyusunan mata kuliah dan progarm magang. Dijadwal perkuliahan gue. Magang
dilakukan minimal setelah melewati semester enam. Dan biasanya dosen meminta
pada liburan semester genap yang durasinya tiga bulan itu (transisi dari
semester 6 menuju semseter 7) kita melakukan praktik magang. Agar disemseter 7
nya nggak kewalahan karena hanya libur satu bulan dan waktunya mepet.
Kalau mau magang jelas
harus punya portfolio. Ini wajib hukumnya untuk jurusan desain. Kalau jurusan
lain gue nggak tahu. Anehnya. Magang semester enam. Eh, matakuliah portfolio
baru ada semester tujuh. Kan nggak match
jadinya. Kalau goal utama dari
matakuliah portfolio adalah mempermudah mahasiswa membuat portfolio agar bisa
diajukan ke sebuah perusahaan sebagai syarat untuk mendapat kerja/magang, ya
tujuan ini jadi nggak berguna karena semester enam kemarin kita udah bikin
portfolio pribadi.
Bener nggak gue?
Kalo gue sih mikirnya
gini, harusnya kita menempuh matakuliah portfolio dulu, baru program magang,
jadi kita nggak perlu menyusahkan diri untuk membuat portfolio dua kali. Lebih
efisien kan jadinya. Tapi, ini kan menurut pendapat gue aja ehehe.
Sebenarnya gue baru akan
magang sekitar bulai Mei, tapi. Mendengar cerita dari kakak tingkat, proposal
dan portfolio magang itu seengaknya dikirimkan 3 bulan sebelum proses magang
dijalani. Lah gue boro-boro mau ngirim. Bikin aja belum :(
Makanya gue mulai
menargetkan. Pokoknya Pebruari akhir ini minimal portfolio udah jadi. Nggak tau
mau diisin apaan. Pokoknya yang penting jadi dulu.
Sejauh ini sih gue udah
nyicil bikin covernya doang. Itu pun absurd banget.
Yha, Warnanya girly sekali memang. Terima Kasih. |
PALING D.
GUNDULMU!!!
Bangke bener. Enak banget
ngomong paling ‘D’. Tapi, ya walaupun nggak diberi ultimatum begitu. Sepertinya
gue akan tetap mencari tempat magang yang jauh. Soalnya sayang juga udah kuliah
jauh-jauh gini masa magangnya di sini-sini juga. Momen magang ini harus gue
jadikan sebagai saat dimana gue akan keluar dari zona nyaman. Hasik.
Dulu dari Samarinda ke Malang
juga alasannya begitu. Sekarang dari Malang dan nggak tau mau ke mana.
Alasannya gitu lagi. Kesimpulannya adalah:
Gue tidak kreatif. Terima
kasih.
Segini dulu aja kayakanyau.
Gue masih agak puyeng ini kebanyakan memanjakan diri di atas kasur. Buat kalian
yang udah baca, bantu doain gue ya biar dapat tempat magang yang sesuai dengan
apa yang gue harapkan ehehehe. Wacaw ^^
#Kuliah
21 KOMENTAR
Magang di sini aja, San.
ReplyDeleteDi Sumatera.
Saran yang membangun, bukan? Terima kasih.
Gue masih mau hidup lebih lama, do.
DeleteMaaf. Maaf untuk keputusan ini.
Magang di samarinda seberang aja san. Sekalian pulang kampung. Eh emang ada studio branding di sana? Studio cetak foto aja cuma sebiji. Pas nyetak foto juga musti ditinggal dan nunggu 3 hari. :(
ReplyDeleteBangkai, siapa bilang sebiji. Udah ada dua tauk.
DeleteTapi kemarin gue nyetak foto, masa per 4 lembar 20 ribu :(
Lah gue baru tahu ada mata kuliah portofolio. Dan kok kamppus lo rusuh gitu kebalik-balik jadwalinnya. :))
ReplyDeleteKalo ngeliat lo yang suka typo, bukannya lebih cocok di typography san? Magang sini lah kita main!
Emang nggak semua jurusan kuliah ada matkul porfolio, di.
DeleteNGGAK ADA HUBUNGANNYA BIJIK.
lah masak porto malah ada setelah magang? untungnya dulu di kampusku porto makul pilihan jadi ngga tak ambil XD
ReplyDeletedulu jaman magang di jogja, ngga dapet fasilitas apa-apa. tapi pas akhir magang "ngepasi" ada acara pinasthika, and yes yes yes di gratis-i buat ikut pinasthika selama 3 hari full. alhamdulillah, nikmat Tuhan manakah yg kamu dustakan :)
Wahhh berarti enak tuh kalo pilihan, boleh ngambil boleh enggak, kan.
DeleteRezeki mah emang nggak bisa di duga, ehehehe. Mantab itu.
Semangat ya, semoga dapat tempat magang sesuai yang diinginkan ^.^
ReplyDeletecoba cari tempat magang di Bandung :D
Semangat...
DeleteWahh, iya, Bandung jadi salah satu target kota sih, ehehe
makanya persiapin diri kak, buat ntar magang
ReplyDeletemoga nanti maganya sukses ya, mangats!
Siap, ini lagi siap-siap euy.
DeleteAmin-amin. Thx
Di Jakarta boleh aja, sih, San. Namun, kayaknya terlalu keras untuk hidup. Apalagi kalau pas magang gak dapet gaji, kan. Wahaha.
ReplyDeleteJogja aja kalau gitu. Biar bisa main ke Alun-Alun Kidul. Oke, ini saran juga gak penting. Anjis, dapat C aja sedih, ini paling D. :(
Nah itu dia. konsekuensinya kan yang paling menantang itu ya. Jakarta is hard dude. hahaha
DeleteGue bayar kosan double anjer kalo magang beda kota bhahahah.
(((alun-alun kidul)))
Magang d ogilvy mau ga San?
ReplyDeleteKeknya cocok deh buat anak DKV, tempat gw kerja satu company soalnya sama Ogilvy.
Wahhhh ini.
Deletemari berbicara lebih lanjut, di PM
Amiin, semoga lancar deh ya magangnya.
ReplyDeletesemoga dapet gaji, dapet makan, dapet asrama, dapet sekertaris berdada besar juga... \^0^/
Kalau boleh nyaranin sih mending nyari di Jogja aja, jangan di Jakarta, jakarta masih siaga 1 pendemo. kasian nanti kamu malah jadi ngga fokus magangnya.
paling "D"
bhahahha, D ngulang kan ya?
Aminnn.
Deletewahh itu harus lebih kenceng lagi tuh bilang aminnya.
Jogja masuk daftar list sih, tapi mari kita lihat-lihat lagi eheheh.
Semoga lantjar djaja mas.
ReplyDeleteAsem tenan.
Paling D.
Sak penak e nek matur.
Tapi itulah kuasa dosen. wkwk
Amin, thx mas.
Delete(((kuaa dosen)))
di dunia desain bener-bener kejem ya -_- suka aja belum cukup, tapi eksekusi harus mantap. Makanya aku lebih bisa dibilang penyuka desain aja sih. Sama sekali ga bisa ndesain wkwkw
ReplyDeleteDosen PA nya ya ampun. Dewa sekali ya. Paling D terdengar sangat-sangat-sangaaaat manis sekali -_-
Terima Kasih buat kalian yang udah mau ninggalin komentar. Nggak perlu nyepam atau tebar link buat dapat feedback dari gue. Cukup rajin kasih komentar gue pasti bakal kasih feedback balik. Kalian senang gue juga Senang, double deh senangnya ^^
Yang Ngetik -@Ichsanrmdhni